Foto dokumentasi setelah pelaksanaan Talkhsow, Senin (15/11)
Dalam rangka merayakan Hari Lahir (Harlah) UKM Jam'iyyatul Qura' Wal Hufadz (JQH) eL Fasya eL Febis, anggota UKM JQH eL Fasya eL Febi's adakan Talkshow sebagai rangkaian acara peringatan Harlah dengan tema "Revitalisasi Budaya" di
Gedung Teater Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Senin (15/11).
Ketua Panitia Acara, Ilham Khoirunnaja mengatakan berangkat dari tema besar yakni "UIN
Walisongo Mengaji", UKM JQH El-Fasya El-Febis hendak mengkolaborasikannya
dengan budaya dalam agenda tahunan saat ini.
"Kami bermaksud mengkombinasikan antara agama dan tradisi guna sebagai
pengingat kepada khalayak betapa pentingnya akulturasi Islam dan Jawa di Indonesia
dalam serangkaian acara UIN Walisongo Mengaji," ungkap Ilham saat diwawancarai divisi media.
Tidak hanya itu, dalam harlah ke-27 ini UKM JQH eL Fasya eL Febi's turut
mengundang Sekretaris Jurusan (Sekjur) Biologi Fakultas Saints dan Teknologi (FST),
Rusymadi sebagai Narasumber juga Seniman sekaligus Budayawan lokal
Semarang, Dejabo sebagai Guest Star acara ini.
Dalam pemaparannya, Rusymadi mengatakan budaya merupakan hal urgent yang harus dijaga dan dilestarikan. Lebih lanjut, agama Islam dipersilahkan masuk di telatah Jawa sebab
sanggup menyesuaikan adat dan istiadat Jawa dengan cara yang santun.
"Hampir di setiap daerah memiliki budaya yang berbeda, meski demikian Islam dapat
berbaur berkat metode yang dipakai oleh Walisongo hingga sekarang, yakni nguri-nguri budoyo lan moderat ing agomo," paparnya.
Selain itu, pada peringatan harlah ini juga dimeriahkan Dejabo dengan melukis
di atas kanvas secara langsung di atas panggung. Ia ingin menunjukkan bagaiamana Islam dan Jawa terakulturasi di negeri ini lewat
sebuah seni lukis di atas kertas. Di sana terlihat aksara Arab bersatu dalam guunungan
pewayangan yang mengagumkan, inilah bentuk dari revitalisasi budaya.
(Kasyif, Editor: Mia)
0 Komentar