Sumber gambar : www.koinarab.com
Oleh
: Moh. Azkiyatun
Nasih
(Koordinator Div. Bahasa Arab)
Bahasa Arab
merupakan bahasa yang penting bai umat Islam dalam mempelajari Al-Qur`an. Untuk
itu, disusunlah tata bahasa Arab agar mempermudah dalam mempelajari dan
memahaminya. Salah satu dari tata bahasa Arab tersebut adalah idhafah. Kali
ini Divisi Bahasa Arab akan meringkas materi tentang idhafah yang
telah dikaji beberapa waktu lalu.
Idhofah adalah rangkaian dua kalimat isim yang terkait, yang
menghasilkan makna baru, dan mewajibkan isim yang kedua dijerkan dengan
mengira-ngira huruf jer. Kalimat isim yang
pertama disebut mudhof
, dan kalimat isim yang kedua
disebut mudhof ilaih.
Syarat Mudhof :
1. Tidak ada al (alif lam)
2. Tidak ada tanwin
3. Tidak ada nun (ada di isim
tasniyah dan jamak mudzakkar sallim)
Syarat Mudhof Ilaihi :
Di-jar-kan, yang mana ‘amil yang mengejerkan mudhof
ilaihi adalah mudhof.
Mengira-ngira huruf jer apa saja (antara mudhof dan
mudhof ilaih)?
1)
Mengandung
makna Lam (li) : milik. Jika isim mudhof merupakan milik dari mudhof
ilaih.
Contoh ٍ: بَكْر ولد (anaknya Bakar)
Walad
(kata pertama) disebut mudhof.
Bakr
(kata kedua) disebut mudhof ilaih.
Takdirannya
(perkiraannya) ٍ لِبَكْر ولد yang
bermakna, Anak milik Bakr (Anaknya Bakr)
2) Mengandung
makna Min : dari. Jika isim mudhof terbuat atau merupakan jenis
dari mudhof ilaih.
Contoh : ثَوْبٌ خَز (baju
sutra)
Takdirannya : ثَوْبُ مِنْ خَزٍ (baju terbuat dari sutra)
3) Mengandung
makna Fi. Jika isim mudhof ilaih merupakan tempat atau waktu dari
isim mudhof.
Contoh : ِالنَّهْر مَاءُ (air sungai)
Takdirannya : مَاءُ فِيْ النَّهْر (air di sungai)
Adapun Isim makrifat
itu ada tujuh. Dan salah satunya ialah isim yang di-mudhof-kan pada salah satu isim
makrifat. Ini terkait sama waladun yangg di-idhofah-kan
ke ya' mutakallim tadi menjadi waladi (anakku). Maka, jika kita
tahu bentuk idhofah otomatis kita juga tahu bahwa isim tersebut adalah isim
ma'rifat.
Salah satu buku mengatakan bahwa mudhaf ilaih itu adalah isim yang
dimajemukkan dengan isim yang sebelumnya dengan maksud menjadikannya makrifat
atau mengkhususkannya. Tetapi ingat, setiap
kaidah itu ada pengecualiannya.
Secara
umum, idhofah itu untuk mengkhususkan. Dan di atas juga sudah disebutkan bahwa antara mudhof
dan mudhof ilaih terkandung makna lam, min dan fi. namun terkadang ada juga yang tidak demikian.
Contohnya ; isim
sifat yang
di-idhofah-kan dengan ma'mul-nya. Maka, dia tidak
menunjukkan kekhususan dan juga tidak mengandung makna min, fi, dan lam.
Contoh :
مُروِّعُ
القلبِ bermakna, orang yang menggoncangkan hati.
0 Komentar