Suara lantunan ayat suci Alquran dari anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) eL-Fasya eL-Febi’s saling bersahutan
di dalam masjid Al-Ijtihad Bringin Asri Ngaliyan Semarang. Nampak dari mereka
rasa semangat untuk melantunkan ayat demi ayat, surat demi surat dengan tartil.
Senin (14/12/2020)
Kegiatan yang merupakan acara pembuka Gebyar Festival Islami ini dilaksanakan
secara binadzor (membaca dengan melihat mushaf 30 Juz) dengan diawali
membaca Arwah Jama’ (tawshul) yang dikumpulkan dari masyarakat sekitar.
Acara ini dilakukan selama satu minggu yaitu dari tanggal 14-19
Desember 2020. Jumlah khataman yang terlaksana sebanyak 26 kali khataman dengan
780 juz. Jumlah ini ditentukan dari usia UKM yang menginjak 26 tahun.
Ketua panitia, Ahmad Arif mengatakan selain dalam rangka memperingati
miladiyah UKM JQH eL-Fasya, khataman ini juga menjadi salah satu langkah
ikhtiar memutus rantai penularan Covid-19.
“Kegiatan ini memang diadakan dalam rangkaian acara miladiyah UKM,
yaitu Gebyar Festival Islami (GFI). Tetapi, selain itu niat kami pada khataman
ini juga sebagai langkah untuk memutus rantai penularan Covid-19. Sebab ayat-ayat
Alquran itu kan juga doa, ” katanya.
Alquran adalah obat sebagaimana pada firman Allah dalam QS Al-Isra’
ayat 82. Menurut Siti Latifah, salah satu anggota JQH, dalam kondisi pandemi seperti
ini lantunan ayat suci Alquran dijadikan obat lahir batin atau secara
psikologis.
“Orang yang baca Quran dan yang mendengarkan bacaan Alquran itu kan dapat berkah, nah berkah disini bisa diartikan sebagai obat lahir batin atau secara psikologi. Saya sendiri kalau abis baca Alquran rasanya tenang gitu. Terus acara GFI ini kan ada lomba-lomba, kemudian ada malam puncak juga, dalam khataman ini juga kami berdoa agar acaranya bisa lancar,” pantiknya.
0 Komentar