Hari ke dua Orientasi Pengenalan Tilawah dan Kajian Al-Qur’an
(OPTIKA), JQH eL-Fasya eL-Febi’s UIN
Walisongo Semarang mengadakan Seminar Bahasa Arab via Zoom Meeting.
Sabtu (3/10/2020)
Acara ini diisi oleh Kholid Irfani selaku Murabbi Pondok Pesantren
Al-Ikhya 2 Semarang, dengan mengusung tema Urgensi Bahasa Arab dalam Kajian
Islami.
“Bahasa
Arab
adalah bahasa yang dituturkan oleh dua miliar lebih manusia di dunia karena
merupakan bahasa yang diklaim sebagai bahasa agama. Seperti
yang dikatakan oleh Sahabat Ummar bin
Khatab r.a, pelajarilah
bahasa arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian” pantiknya.
Menurut Kholid, bahasa Arab memiliki
peranan yang penting
dalam memplajari sumber-sumber agama Islam.
“Sumber
utama hukum Islam terdiri atas Al-Qur`an
dan Hadis. Keduanya menggunakan bahasa pengantar yaitu bahasa Arab.
Tentu saja dalam memahaminya kita harus bisa berbahasa Arab,” terang pria asal Jepara itu.
Kholid juga mengingatkan bahwa mahasiswa UIN
Walisongo memiliki kewajiban yaitu tes bahasa Arab (IMKA) sebagai syarat
kelulusan. Ada juga beberapa mata kuliah berbasis keislaman yang memerlukan
rujukan kitab-kitab berahasa arab baik klasik maupun kontemporer. Oleh karena
itu, pemahaman bahasa Arab pun sangat penting diaplikasikan.
Kunci untuk memperdalam bahasa Arab adalah harus
menekuni beragai macam ilmu yaitu nahwu, sharraf, imla dan
sebaginya, juga tidak terlepas dari kesungguhan diri. Ia berharap anggota baru
JQH eL-Fasya eL-Febi’s bisa menanfaatkan UKM JQH sebagai tempat belajar bahasa
Arab.
“Manfaatkan UKM JQH di devisi bahasa Arab
sebaik-baiknya agar lebih mudah ketika mau belajar tentang ilmu agama,” ujarnya.
Di akhir sesi, Kholid memberikan cara mudah
belajar bahasa Arab. Dalam mempelajari bahasa arab sering kali ditemui kesulitan
terutama bagi mahasiswa yang notabennya bukan lulusan pondok pesantren. Oleh kerena itu harus ada kiat-kiat tertentu yang dapat dilakukan
untuk unruk mempermudah belajar bahasa Arab.
“Ketika
belajar bahasa Arab kita harus
terus memperbarui perbendahraan kosa kata. Harus ada target misal sehari tujuh
kosa kata, kemudian masuk ke dalam
teori yaitu ilmu nahwu dan ilmu sharaf, kemudian dipraktikan,” pungkasnya
(Tiara)
0 Komentar