Mengenal Lebih Dekat Proses Dibalik Karya Mulia

PARADE KALIGRAFI NASIONAL
(Selasa, 22 Maret 2016 di Audit II Kampus III UIN Walisongo Semarang)

Parade Kaligrafi Nasional merupakan acara perdana divisi kaligrafi yang dikonsep secara akbar untuk memeriahkan semarak miladiyah ke 22 UKM JQH eL-Fasya ini. Karena sebelumnya UKM JQH memang belum pernah mengadakan even besar bidang kaligrafi seperti ini dengan alasan anggaran yang mungkin belum bisa memenuhi.
Tidak segan-segan acara perdana ini dibuat secara nasional. Dengan melibatkan 10 perguruan tinggi lebih untuk memeriahkan rangkaian acara kedua semarak miladiyah ini. sepuluh perguruan tersebut diantaranya ; 
1. HIQMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2. UPTQ UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
3. HTQ IAIN SNJ Cirebon,
4. LPTQ IAIN Pekalongan,
5. UKM PIQSI IAIN Purwokerto,
6. JQH Al-Hasyimi UNWAHAS,
7. JQH Al-Furqon IAIN Slatiga,
8. JQH Al-Wustho IAIN Surakarta,
9. JQH Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
10. IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya,
12. SR UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan,
13. JQH eL-Fasya Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo
14. JQH eL-Febis Fak. Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo
15. UKM eL-Bita Fak. Tarbiyah UIN Walisongo
16. UKM KORDAIS Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Walisongo
17. Teater Asa Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo,

Dari perguruan diatas, total peserta yang telah ditentukan panitia hanya berjumlah 30 peserta. Jumlah ini mungkin secara spontan ditentukan tanpa argument khusus terkecuali argument anggaran. Namun, tidak disangka disaat sambutan yang disampaikan oleh wakil dekan III Fak. Syari’ah dan Hukum ( Bapak Moh. Arifin, S.Ag,. M.Hum) menyatakan bahwa kenapa berjumlah 30 karena tafaul kepada jumlah juz yang ada di al-Qur’an. Terlebih menyatakan juga bahwa harapan kedepan UKM JQH bisa menyelenggarakan kegiatan semacam ini dalam jumlah 114 ( berdasarkan jumlah surat yang ada dalam al-Qur’an ). Amin .
Namun demikian, sebenarnya ada beberapa perguruan tinggi yang belum berkenan hadir dalam acara ini dengan beberapa alasan yang memang sulit ditinggalkan. Pertama, UPTQ IAIN SMH Banten (dari pihak kaligrafi ada acara mendadak sehingga belum bisa terbang ke Semarang). Kedua, UKM UPI-SA UNISSULA (tepat pada hari pelaksanaan dari pihak kaligrafi masuk rumah sakit sehingga tidak bisa ikut ).
Adapun alur acara parade kaligrafi nasional ini diawali dengan pembukaan. Kemudian ada pengantar kata dari ketua umum UKM JQH ( Ehsan Hidayat Mahasiswa Ilmu Falak ) dan dari bapak Moh. Arifin S.Ag,.M.Hum selaku wakil dekan III sekaligus membuka acara parade kaligrafi ini.
Dilanjut dengan diskusi santai bersama bapak Muhammad Assiry Jasiri (pendiri dan Pembina pondok seni rupa kaligrafi qur’an dari Kudus) terkait berbagai pengetahuan tentang kaligrafi yang ada di seantero jagad raya, terutama di bumi nusantara. Salah satu yang ia sampaikan adalah perasaan bangga kepada generasi muda yang masih menghidupkan kaligrafi. Bahkan dengan antusias beliau terus memberi motivasi bagi mereka agar tetap berkarya tidak hanya diajang perlombaan melainkan berkarya di kegiatan semacam ini.
Beliau juga memberi penghargaan (Apresiasi) kepada pihak UKM JQH UIN WS yang dengan tidak sengaja membangunkan peradaban kaligrafi yang ada di Jawa Tengah melalui parade kaligrafi ini.
Masuk pada acara inti yaitu proses pembuatan kaligrafi. Dengan 30 kanvas ( ukuran 80 x 60 cm ) yang terpasang rapih diatas stand kaligrafi membentuk sebuah lingkaran di dalam audit utama. Para peserta memulai mengambil cat yang telah disiapkan panitia. Cat yang digunakan adalah cat standar kaligrafi yaitu merk mowilex dengan beberapa pigmen.
Waktu yang disediakan oleh panitia adalah 8 jam. Namun, bagi yang belum selesai bisa menyelesaikannya pada malam hari ataupun esok harinya. Dan ada beberapa yang memang belum selesai dan memilih malam hari untuk melanjutkan karyanya.

Posting Komentar

0 Komentar