KUNJUNGAN KE IQMA UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Kami ingin berbagi kisah tentang apa saja kesan ketika berkunjung ke Surabaya yang katanya sebagai kota terpadat ke 2 setelah jakarta....... ternyata terbukti dan dapat dipercaya......
Kesan pertama sih biasa-biasa aja dengan gaya seperti orang mau pergi keluar kota (tapi g juga sih, soalnya kami berangkat malam, jadi sekeren apapun, tetep aja g keliatan...... :-D) Kami menyusuri kota semarang, demak, kudus, pati, rembang, tuban, lamongan, gresik, dan surabaya.....(wow sungguh perjalanan yang melelahkan, mungkin). Jadi judul kesannya yaitu "tanpa kesan = biasa aja"
Kesan kedua terjadi ketika kami sampai ke daerah tuban. Kami melihat sebuah gedung pencakar langit era masa depan, begitu megah nan indah ( kata sa'ad sih itu gedung pantesnya ada pada tahun 2048,,,, ngaco dia). Tapi sih memang benar2 megah..... bahkan kami ber 8 mengakuinya..... ternyata setelah kami telusuri gedung itu ternyata milik pabrik HOLCIM...... jadi judul kesannya adalah "ada juga ya gedung seperti ini di indonesia".
Kesan selanjutnya ketika kami sampai di gresik, tepatnya di tol manyar. Baru kali ini kami melihat jalan tol berlubang, rusak, dsb. Seiring berjalannya waktu akhirnya sampai juga di tol surabaya. Ada hal unik di sini. Karena koSOKTAUan kami, kami berputar2 di jalan tol untuk mencari jalan keluar tol. Parahnya kami tidak menemukannya. Akhirnya kami bertanya kepada seorang petugas jalan tol. Dan setelah bertanya kami ternyata dari tadi berputar2 di daerah tanjung perak. Hadeh.... ini nih akibat dari orang yang sok tau. Jadi judul kesan ini adalah " tersesat di jalan tol"
Kesan berikutnya adalah ketika kami sampai di kota surabaya dan dalam tahap pencarian UIN Sunan Ampel (UINSA). Berkaca dari kejadian sebelumnya, kami tidak mau lagi menjadi orang yang sok tau. Akhirnya kami bertanya tentang arah UINSA kepada seorang laki2 dari pasangan muda-mudi yang sedang berduaan. Dan ia mengatakan "ikuti jalan ini terus sampe NJEDOG !!! Terus belok kanan .... bla....bla.....(dengan logat maduranya). Jadi judul kesan ini adalah " wow, begitu kaya bahasa di negeri kita ini..... subhanalloh,,,,"
Kesan selanjutnya adalah ketika kami sampai di UINSA. Begitu megah bangunan yang sedang di bangun ini nantinya..... dari segi bangunan memang UINWS kalah bersaing. Namun kekurangan di UINSA menurut kami adalah mereka kurang menjaga lingkungannya ( mungkin karena adanya pembangunan besar2an yang sedang dilakukan). Tapi secara riilnya begitu banyak sampah2 yang berserakan di daerah sekitar kampus.... jadi judul kesan dalam hal ini adalah " begitu bagus pola pemikiran para petinggi UINSA dalam hal pembangunan"
Kesan selanjutnya ketika sayonara dari surabaya menuju semarang. Di jalan masuk tol surabaya kami di suruh menepi oleh sekawanan polisi. Kami bertanya2, salah apa kami ? Setelah polisi menjelaskan, barulah kami tau tentang kesalahan kami. Ternyata hanya Gara2 melewati garis marka...... hadeh, begitu awasnya mata pak polisi itu. Sampe2 garis marka aja dapat dilihat mana yang melanggar dan mana yang tidak ( kata anisa coba polisi itu di suruh mengawasi ujian, pasti banyak yang g lulus...... Hahaha begitu jauh dia berandai2). hal tersebut terjadi lagi ketika sampe di daerah tuban dengan alasan yang sama. Sampe2 zuhdi yang biasa bertingkah aneh berkata " ayo..... kepruki bareng2 yo polisine (mungkin saking marahnya dia ya.....Hahaha). Jadi judul kesan pada Kasus ini adalah " begitu ganasnya polisi jawa timur...... hihihi"
Selanjutnya kesan lain muncul ketika sampai kembali di daerah gresik. Ban mobil kami bocor. Akhirnya kami berbagi tugas. Ada yang mencari tempat tambal ban, ada yang mencopot ban yang bocor, ada yang mengatur kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan kami, dan ada pula yang mengambil kesempatan untuk berayun2. 2 jam menunggu dan akhirnya tuntas juga. Jadi judul kesan ini adalah " nikmatnya kebersamaan dalam suka maupun duka"
Kesan selanjutnya muncul ketika mampir di pondoknya mas huda. Begitu kami disuguhkan pemandangan laut yang indah, pelayanan yang baik dan makanan yang enak dari sohibul bait. Ada kejadian yang menggelikan ketika berada di sana. Mungkin karena tingkah laku zuhdi yang aneh dan terinspirasi oleh bocornya ban mobil kami, maka muncullah kata " dia mulai bocor". Jadi judul dalam kesan ini adalah "JQH sebagai penyambung tali silaturahmi"
Begitulah secercah kesan kami selama perjalanan. Semoga terinspirasi. Sampai jumpa di kesan-kesan lainnya dalam perjalanan yang tidak kalah "kece"nya di banding ini....

Posting Komentar

0 Komentar